Menungguimu di ruang dingin nomor lima
ketika siang dan malam sudah tak banyak bedanya
dan angka-angka jam digital tak lebih dari sebuah penanda
helaan nafas pun terdengar riuh
bersahutan dengan suara angkutan yang kian jauh
Hanya cinta yang menahanku
menemanimu melawan sakit itu
Hanya cinta yang menguatkanku
terus berdoa saat lelap tidurmu
Hanya cinta
dan yakin pada cinta-Nya
itu saja
(Untuk Anakku Andi Fariz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar