Pagi yang lain, di bawah langit yang kemarin
ratusan flamboyan rebah di tanah
dedaunan kering membusuk perlahan
aku hanya diam, bayangmu melintas lalu lalang
Mentari meninggi
sembunyi di balik awan
aku masih sendiri
merenungi kehidupan
Malam sebentar akan datang
meninggalkan hari, memutar kehidupan
entahlah, apakah aku bosan
di dadaku yang kosong, sesaknya nyaris tak tertahan
Lalu bulan berganti
entahlah, apakah aku masih disini
semakin tua
semakin sulit kumengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar