Rabu, 08 Juni 2011

Suatu Hari yang Gelap

Pagi ini kenangan tentang bintang sudah hilang
orang-orang sibuk menaklukkan kota yang gelap gulita
karena cahaya yang biasanya terpancar dari hati sudah padam

Hari hari belakangan
orang-orang lebih suka berperang
melemparkan anak panah beracun yang mematikan
anak-anaknya sendiri

lalu mereka menangis
airmatanya terus mengalir, dan menguap bersama embun
membiarkan aku yang bingung
membiarkan siang memandang dengan bengis

lalu malam melengkapi kegelapannya
tanpa bulan 
tanpa bintang
kecuali mimpi yang sia-sia

Ragunan, Pebruari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar