Pagi ini kenangan tentang bintang sudah hilang
orang-orang sibuk menaklukkan kota yang gelap gulita
karena cahaya yang biasanya terpancar dari hati sudah padam
Hari hari belakangan
orang-orang lebih suka berperang
melemparkan anak panah beracun yang mematikan
anak-anaknya sendiri
lalu mereka menangis
airmatanya terus mengalir, dan menguap bersama embun
membiarkan aku yang bingung
membiarkan siang memandang dengan bengis
lalu malam melengkapi kegelapannya
tanpa bulan
tanpa bintang
kecuali mimpi yang sia-sia
Ragunan, Pebruari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar